Minggu, 24 Maret 2013

Mencabut Rambut Ketiak

Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya (ingat setan juga akan bersarang). Penelitian kedokteran juga mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab penyakit bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.

Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada manusia. Hadits ini adalah pondasi kebersihan individu. 

Hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ
“Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari Muslim)

makruh hukumnya bila membiarkannya (tidak dipotong) lebih dari 40 (empat puluh) hari.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari.” (H.r. Muslim, Abu Daud, dan An-Nasa’i)

Kenapa Saya katakan rambut ketiak?

Umumnya masyarakat sering salah kaprah dan terbalik dalam menggunakan kedua kata tersebut. Dan uniknya, hal itu dianggap wajar atau tidak terdengar aneh. Padahal antara bulu dan rambut itu memiliki perbedaan yang signifikan terutama secara antomi.

Bulu adalah satu struktur kedap air yang menutupi permukaan tubuh burung dan unggas. Bagian terkecil dari bulu adalah barbules yang melekat pada barbs, cabang ke samping dari rachis, sumbu utama dari bulu.


Berbeda dengan bulu, rambut adalah lapisan tebal dari rambut-rambut halus yang menutupi kulit dari mamalia termasuk manusia. Secara anatomis rambut tersusun dari akar rambut (root, bulb atau knob), batang rambut (shaft), dan ujung rambut (top). Umumnya baik manusia maupun hewan memiliki struktur bagian rambut yang sama yakni kutikula, korteks, dan medulla. Namun demikian ada beberapa hal yang membedakan antara rambut manusia dan hewan. Rambut hewan teraba lebih kasar dengan pigmen seragam yang terletak di tengah atau tepi. Sedangkan pada manusia rambut lebih lembut dan pigmen tersebar sepanjang batang rambut. Kutikula rambut hewan memiliki sisik yang besar, dengan medula yang lebar menyambung dan korteks yang tipis. Pada manusia kutikula lebih kecil, dengan medula sempit terputus atau menyambung, dan korteks yang tebal.

Sedingin-dinginnya es, ada titik dinginnya.
Sepanas-panasnya api, ada titik panasnya.
Sepahit-pahitnya mahoni, ada titik pahitnya.
Semanis-manisnya guna, ada titik manisnya.
Sepedas
pedasnya sambal, ada titik kepedasannya.

Seperti halnya mencabut rambut ketiak. Biasanya ini paling sulit dilakukan jika memang tidak terbiasa. Tapi sesakit-sakitnya mencabutnya. Yakinlah setelah itu tidak akan bertambah lagi, dan tambah mudah untuk mencabutnya dan niatkan itu adalah ibadah.

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita yakin sabda Rasululloh, daripada perkataan orang lain yang bisa salah bisa benar, Itu hanya penelitian, dan penelitian itu bisa salah atau benar, sedangkan sabda Rasululloh merupakan wahyu dari Allah, bukan dari hawa nafsunya. Oleh karena itu mari kita menghidup-hidupkan sunah Rasululloh. 

“Ada sepuluh macam fitrah, yaitu memotong kumis, memelihara janggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” Zakaria berkata bahwa Mu’shob berkata, “Aku lupa yang kesepuluh, aku merasa yang kesepuluh adalah berkumur.” (HR. Muslim , Abu Daud , At Tirmidzi , An Nasai, Ibnu Majah )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amal Sholih, Jangan Lupa Meninggalkan Pesan ^_^