Kamis, 24 Januari 2013

TA’ARUF


Salah Satu Adegan Dalam Pagelaran Drama

Jika kehidupan di dunia ini diibaratkan sebuah pagelaran drama, kita adalah para pemain yang memiliki karakter dan dapukan masing-masing. Improvisasi diperbolehkan asalkan tidak menyimpang dari naskah yang sudah digariskan / diberitahukan / diarahkan / ditunjukkan oleh sutradara (ALLOH Subhanahu Wa Ta’ala lewat Al-Qur’an dan Al-Hadits). 

Yang menjadi pertanyaan sekarang ????? 
Bagaimana kita bisa menjadi seorang aktor / Pemain yang ahli dan berperan benar jika tidak ada teladan sebelumnya.....

Untuk itulah Alloh menyiapkan Rosululloh Sholallohu ’Alaihi Wasalam untuk diikuti lewat sunahNya.
Kita pun diberikan batas waktu pementasan di panggung kehidupan dengan rentang waktu dari lahir sampai ajal menjemput.  Ada yang Cuma beberapa menit, jam, hari, pekan, bulan, tahun tampil di panggung pementasan. Namun ada pula yang tidak tahu berapa lama dia tampil (lupa kali ya ???). 

Ada yang berperan banyak (Fastabikul Khoirot), sedang-sedang (Muqtasidah), dan adapula yang menganiaya dirinya sendiri (Dolimunafsi). Tentu kita sebagai pemain yang melakukan peran tersebut. Harusnya kita bisa melakukan peran yang banyak, untuk lebih banyak pula mendapat reward dari Sutradara nantinya.

Adegan yang biasanya dinanti oleh para MUDA-MUDI adalah pementasan membina rumah tangga, yang sebelumya harus diawali dengan yang namanya ta’aruf.

Eiiittssssss, apa itu ta’aruf. Bisa dimakan gag ya??? (kayak makanan saja)
Jangan menyalah artikan ta’aruf nah. Sangat berbeda dengan yang namanya PA-CA-RAN. Masih ingatkan nasihat dari pembina MUDA-MUDI kita, bahwa didalam Al-Qur’an tidak ada yang namanya P.A.C.A.R.A.N. dan Beliau juga berpesan bahwa NIKAH muda itu lebih mulia daripada P.A.C.A.R.A.N.  “ NIKAH YES PACARAN NO !!!” jadi mau tunggu apalagi para MUDA-MUDI.. Ayooooooooo Buruan, jangan sampai ketinggalan (menyesal lho nanti)


“Kembali ke ------ NASKAH”
SO..perlu dijelaskan apa itu ta’aruf..
Makna asli yang terkandung dalam Al-Quran, surat al-Hujurât [49], ayat 13: “Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku li ta‘ârafû (supaya kamu saling kenal). Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Ta’aruf adalah sebuah adegan yang dipentaskan oleh 2 oknum atau lebih yaitu MUDA dan MUDI, dengan bantuan aktor figuran sebagai perantara untuk meluruskan tujuan dan niat MUDA MUDI tersebut. Yang mana Ta’aruf merupakan media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan dan pendekatan (PdKt kaleee) terhadap calon pasangan supaya saling mengenal. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting. Ingat.. ingat bukan untuk main main ya..

Nah…
Berarti masalahnya sekarang ada pada bagaimana cara kita menjelaskan calon pasangan untuk percaya dan yakin dengan kita ?
Bingung,  malu, pusing... gimana caranya ?
Nyantai aja, semua itu telah diatur dalam QUR’AN  HADITS  kok, karena caranya bisa dengan proses ta’aruf.

Apa sih yang harus dilakukan dalam ta’aruf ? (kita bisa lihat tips-tips berikut ini)
Ta’aruf sering diartikan ‘perkenalan’, kalau dihubungkan dengan pernikahan maka ta’aruf adalah proses saling mengenal antara calon laki-laki dan perempuan sebelum proses pernikahan. Karena itu perbincangan dalam ta’aruf menjadi sesuatu yang penting sebelum melangkah ke proses berikutnya. Pada tahapan ini setiap calon pasangan dapat saling mengukur diri, cocok gak ya dengan dirinya.
Tanpa perlu berpanjang lebar, langsung ja yuk kita ngomongin apa yang kudu dipersiapkan sebelum memulai ta’aruf ???

1. Niat
Melaksanakan ta’aruf niatkanlah karena Allah Subhanallohu Wa Ta’ala. Berdasarkan dalil, Dari
Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
Ayo niatkan nikah karena alloh. Biar alloh memberikan kebarokahan dalam pernikahan itu.

 2. Kriteria calon pasangan
kalau kita sudah siap untuk menikah, tentukan dulu kriteria pasangan kita. Tentunya yang harus paham agama ya, berakhlakul karimah, dan mandiri (kayak target bapak imam ja). Kalau masalah cantik, kaya dan sebangsanya itu mah relatif.

3. Kesiapan diri (mental dan fisik) dan materi
Tidak semua orang menilai dari materi kok. yang penting disini niat kita.
Kan Allah telah berjanji :" menikahlah kalian maka kalian akan menjadi kaya." (hmm.... kaya tidak harus diukur dari sisi materikan?)
Tapi insya Allah jika tekun, berusaha dan tidak hanya berdiam diri maka insya Allah akan menjadi kaya. Setidaknya kaya hati lah, yang diliputi dengan sifat sabar, qona’ah dan tawakal.

4. Usaha dan Do’a
Setelah tahap-tahap diatas dilalui, yang harus ditambah yaitu usaha. Perbaiki dan jaga kualitas ibadah kepada Allah Subhanallohu Wa Ta’ala. Karena Allah Subhanallohu Wa Ta’ala “pemegang kunci” keberhasilan hidup kita. Sering2 introspeksi diri tentang step2 atau langkah2 yang akan dipilih nanti, dimana biasanya ujian akan semakin berat ketika memasuki step ta’aruf dan setelahnya, harus banyak belajar seni jaga hati gitu. Dan jangan lupa berdo’a. Karena yang bisa merubah qodar hanyalah do’a.

5. Tawakal
Hal Yang terakhir dilakukan adalah Menyerahkan semuanya kepada Alloh, jika memang jodoh insyaAlloh tidak akan kemana. Kalau bukan jodoh InsyaAlloh ada yang lain yang lebih baik. Husnudzon saja kepada Alloh. Alloh Maha Mengetahui.

INGAAAAAAAT!!!
Pementasan diatas adalah sebagian dari skip yang sudah dibuat (qodar). Dan tetap ingatlah dalil yang menunjukkan bahwa kita hidup di panggung pementasan ini untuk mengabdi kepada sang sutradara (ALLOH subhanahu wa ta’ala) “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah  kepada-Ku” (Adz-Dzariyat : 51) Ayat 56

Karena Di akhir pertunjukan Sang Sutradara yang Maha Adil memberikan ganjaran atas performa yang kita tunjukkan saat pementasan berlangsung yang dibuktikan dengan video yang diputar ulang dan ditonton seluruh pemain lengkap dengan penonton seluruh dunia. 

Ada pemain yang dimurkai karena terlalu fokus pada properti, ada pula yang penjilat, Cuma ingin dikenal banyak penonton, banyak melakukan deviasi. Tanpa memperdulikan arahan dan petunjuk sutradara sampai lupa perannya. Maka ganjaran baginya adalah menginap gratis di “JAHIM COTTAGE, HUTHOMAH COTTAGE, JAHANNAM COTTAGE  dan COTTAGE-COTTAGE yang lain”.  

Sebaliknya, ada pemain yang sangat sadar dengan perannya, memberikan performa terbaiknya dengan mengikuti contoh-contoh pemain terbaik yang telah ada dengan arahan sutradara yang termaktub dalam skrip indahnya. Hubungan komunikasi dan kedekatan dengan sutradara pun setiap waktu dijaga agar sang sutradara semakin senang dan mencintainya. Sang sutradarapun bukan hanya memberikan kasih sayangNya, namun juka menyediakan bonus berupa penginapan abadi “HOTEL DARUSSALAM, HOTEL FIRDAUS dan masih banyak HOTEL-HOTEL yang lain”.

Penulis mengajak kembali kepada pembaca untuk menata hidup kita masing-masing untuk masa depan yang abadi, semoga kita masuk surga dan selamat dari neraka. Dan Semoga kita segera dipertemukan dengan pasangan hidup, dikumpulkan dalam kebahagiaan, keharmonisan, keromantisan, kerukunan, kekompakan, dan kebarokahan yang tak putus-putusnya mengisi rongga kehidupan rumah tangga.

 Kalaupun nanti ada air mata yang menetes, semoga itu adalah air mata kebahagiaan, tanda kesyukuran kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena Ia telah memberikan pasangan hidup yang selalu bersama mengharap keridhoan-Nya, aamiiiiiin.

بارك الله لك

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amal Sholih, Jangan Lupa Meninggalkan Pesan ^_^