Selasa, 19 Maret 2013

Naungan itu Luar Biasa


Sabtu, 9 Maret 2013

Kegiatan pengasuhan yaitu Apel Provinsi, setelah itu pembersihan barak untuk senior dan kegiatan baris berbaris dan lari siang untuk junior. Kasiiiaaannn

Seperti biasa, pesiar untuk madya (tingkat II) dari setelah makan siang sampai jam 8 malam dan wasana (tingkat IV) sampai jam 9 malam. Eh mana tingkat III nya? Berhubung tingkat III lagi Desa LUK (Laboratorium Unit kerja) di Grobogan jadi tidak perlu disebutkan..hehe..

Setelah sholat dhuhur rencananya mau ketempat temanku. Sebut saja Mbak Ani, orang Bandung tapi kenalnya di Kediri. Rumah Mbak Ani tepatnya Kabupaten Bandung. Cukup jauh dari kampus + 1 Jam perjalanan. Berhubung dulu saat pertama kali ke daerahnya mbak Ani pondok mini Baitul a’mal walau tidak mampir kerumah, minimal sudah tahu daerahnya. Ketika naik angkot kesana sampai sambung 5-6 kali angkot, so rencananya naik motor kesana. Eh saat mau pinjam motor, orangnya lagi ke yogyakarta. Pinjam ke yang lain, nanti mai dipakan. Dan pinjam ke yang lain lagi, eh malah dibawa kebengkel. Tapi aku tidak putus asa kok. Aku coba hubungi aa’ yang biasanya minjemin motor. Yaa orangnya lagi dijalan. Akupun akhirnya tidak memaksakan kehendakku, itulah takdirnya Alloh. Toh sudah menunjukkan jam 2 siang, karena jam 4 juga ada pengajian akhirnya aku mengurungkan niatku hari itu. Insyaalloh itulah yang barokah.
Setelah pengajian, ada pengumuman kalau besok insyaalloh akan ada sepak bola caberawit, pra remaja dan remaja jam 06.30 WIB. Aku dan temanku berencana besok subuh langsung keluar biar aman, karena tidak ada pesiar untuk putra soalnya pesiar gender. Sabtu untuk putra otomatis minggu untuk putri dan juga sebaliknya.

Minggu, 10 Maret 2013

Tidak sesuai rencana. Berhubung temanku senang sekali main bola kita tetap usaha. Akhirnya aku sms temanku yang  tinggal di PPM (pondok pesantren mahasiswa) Jatinangor untuk jemput kami di Perumahan dosen. Kami sudah standby jam 6.30 WIB, temanku sms sekitaran jam 7an jemput. Jam sudah menunjukkan 7 tepat.
Temanku bertanya padaku, 

“Bagaimana?”
                “Belum ada sms, sabar dulu mas”

Alhamdulillah dia cukup sabar, tapi kami tetap memafaatkan waktu luang itu untuk sesuatu yang manfaat. Kamipun tidak mengeluh, ini sudah digariskan oleh Alloh (husnudzonbillah). 7.30 WIB pertanyaan itu muncul kembali

“Bagaimana mass?”
                “Belum, coba saya sms dulu”

Suara motor semakin dekat, Alhamdulillah mas Aan dan mas Wawan sudah tiba. Akhirnya kami langsung nebeng di belakang untuk menuju lokasi.

Ternyata jam 8 baru caberawit yang main, kemudian disusul pra remaja jam 9. Dan remaja paling akhir jam 10an. Matahari semakin terik, tapi mau diapa kamipun tetap bertanding dengan semangat walau akhirnya kalah, tidak jadi masalah..hahaha.. 

Pohon-pohon yang ada disekitar lapangan masih kecil. Tapi itu cukup bisa menaungiku ketika matahari terik. Panasnyapun jadi berkurang. Berbeda dengan saat aku tidak berteduh disampingnya.

11.00 WIB
Temanku langsung minta diantar pulang ke kampus, sedangkan aku lanjut ke PPM karena aku rencana mau ke rumah Mbak Ani mumpung longgar. Setelah tiba di PPM aku langsung  mandi dan istirahat.
Setelah dzuhur aku siap-siap untuk pinjam motor di dekat kos temanku. Saat tiba disana, orangnya bilang gag ada, tapi aku coba tanya lagi, akhirnya dicarikan. Alhamdulillah ada.

Sekitar jam 13.30 WIB aku berangkat menuju rumahnya mbak Ani. Matahari masih terang benderang dan menyengat kulit tubuhku. Ketika aku sudah memasuki daerah kabupaten Bandung langit sudah mulai gelap. Tapi aku berdo’a semoga tidak hujan. Sudah masuk kecamatannya gerimis mulai turun. Konsentrasiku berubah, eh malah ke”blabasan” alhamdulillah masih dekat aku langsung  putar haluan. Biasa baru yang kedua kali kesana, aku kelupaan. Ya bertanya lagi. Hujan sudah mulai deras. Semakin cepat semakin tak terkontrol. Keblabasan lagi. Parah..parah..saat aku perhatikan banyak orang yang berteduh untuk mencari nangungan agar tidak terkena hujan. Sungguh naungan itu luarbiasa. Alhamdulillah ketika aku putar aku ingat jalannya karena aku dulu pernah jalan. Saat sampai di kompleks masalahnya sekarang aku tidak tahu tepanya rumahnya dimana. Ketika ada orang yang lewat aku langsung tanya. Alhamdulillah orangnya beri tahu. Dan akhirnya ketemu, aku ketok pintu dan mengucapkan salam, tapi tidak ada jawaban. Alhamdulillah yang ketiga kalinya ada yang buka pintu dan akupun memperkenalkan diri, dan dipersilahkan duduk.

Jika rumah itu kita ibaratkan naungan, sungguh luar biasa sekali. Coba bayangkan, aku yang kedinginan, lalu dipesilahkan masik, diberi minum, snack dan makan lagi.(hehe). Sungguh luar biasa bukan ???

Setelah ngobrol-ngobrol aku semakin akrab dengan orang tuanya mbak Ani, karena mereka juga aslinya jawa jadi kamipun bicara pakai bahasa jawa. Berhubung sudah cukup lama disana, akupun pamit untuk pulang. Ternyata masih hujan, eh malah disuruh bawa jas hujannya bapak. Akupun menolaknya secara halus. Jangan kapok ya ke gubuk kami (tambah Ibu). Bukan kapok bu, tapi sungkan (dalam hati ku berkata).

Aku pulang dalam keadaan gerimis. Akupun cukup kencang mengendarai kendaraan. Berhubung hujan cukup deras, aku semakin kedinginan. Rasanya ingin cepat-cepat sampai, karena membutuhkan naungan yang menghangatkan.


"Terdapat 7 golongan yang akan mendapat lindungan arasyNya pada hari yang tiada lindungan melainkan lindungan daripadaNya. Pemimpin yand adil; pemuda yang masanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT; seseorang yang hatinya terpaut pada masjid; 2 lelaki yang berkasih sayang dan bertemu dan berpisah kerana Allah SWT; lelaki yang digoda oleh perempuan cantik dan berpengaruh untuk melakukan maksiat tetapi dia menolak dengan mengatakan Aku Takutkan Allah; seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya sehinggakan tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kirinya; dan seseorang yang mengingati Allah ketika bersendirian sehinggakan mengalir air matanya kerana Allah SWT.” (HR. Muslim)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amal Sholih, Jangan Lupa Meninggalkan Pesan ^_^