Teringat Praktek Lapangan II di Kelurahan Raya Kecamatan Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011. Saat melakukan praktek di kelurahan Raya, aku akrab dengan salah satu pegawainya. Pak Baharudin namanya Kepala Seksi Trantib di Kelurahan itu.
Pernah suatu saat aku diajak ke rumah, diajak makan lagi
(alhamdulillah rejeki). Beliau bertempat tinggal di Makassar yang berbatasan
dengan Maros. Jarak tampuhnya tidak jauh dari kantor sampai kerumah + 30
menit.
Setelah hal itu kami tetap berkomunikasi, pernah aku disuruh
ke rumah. Berhubung ada waktu longgar aku sempatkan kesana. Kalau aku sudah
niat mah, insyaalloh akan sak pol kemampuan.
Sebelumnya aku menghubungi orangnya kalau mau kesana. Tapi tidak
ada balasan. Karena aku sudah tahu rumahnya, aku tetap berangkat. Ternyata ooo
ternyata, jalur dari maros ke Makassar berbeda dengan Makassar Kota ke rumahnya
beliau. Akupun bingung, telepon ke beliau tidak diangkat-angkat. Naik angkot
yang seharusnya 2 kali menjadi 4 kali. Bertanya ke supirnya angkot aku tidak
tahu nama jalannya. Seingatku ada Hotel/Rumah Sakit. Supir angkotnyapun bingung
olehku. Akupun akhirnya turun di tempat yang tidak jelas.
Tetap terus aku telepon. Alhamdulillah akhirnya diangkat. Ternyata
oleh istrinya, karena HP beliau dibawa oleh istrinya. Orangnya minta maaf
padaku dan akupun diberitahu alamatnya. Alhamdulillah Alloh paring pertolongan.
Akhrinya ku Bertanya pada sopir angkot, eh ternyata
kelewatan. Akhirnya aku putar haluan. Naik angkot arah kembali. Dan orangnyapun
lupa memberhentikan aku. Ruwet ya.. turun, terus naik angkot lagi.
Alhamdulillah akhirnya sudah hampir sampai. Saat jalan pelan-pelan ada orang
naik motor kasih tumpangan, alhamdulillah jadi lebih mudah. Sampai deh. Ngombrol2
dengan keluarga dan dikasih makan lagi. Memang rejeki..
2012 go to Bandung..
Hampir sama dengan cerita di atas. Memang aneh aku orangnya.
Ndak jelas.
Februari 2013
Kali ini kerumah temanku yang ada di Bandung. Tidak tahu
alamatnya tapi namanya orang ingin tahu ya bertanya tho biar tahu. Singkat
ceritanya aku bertanya, tapi lama dikasih tahu. Naik angkot lagi, kali ini agak
jauh jaraknya. Yang seharusnya 3-4 kali naik angkot eh malah 6 kali.
Alhamdulillah itupun diberi petunjuk oleh Alloh.
Memang obat dari kebodohan adalah Bertanya. Karena jika
tidak bertanya akan tersesat dan bahkan bisa menyesatkan diri sendiri..hehe..
jangan malu untuk bertanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Amal Sholih, Jangan Lupa Meninggalkan Pesan ^_^