Rabu, 20 Februari 2013

Bertanya adalah obatnya kebodohan


Teringat Praktek Lapangan II di Kelurahan Raya Kecamatan Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011. Saat melakukan praktek di kelurahan Raya, aku akrab dengan salah satu pegawainya. Pak Baharudin namanya Kepala Seksi Trantib di Kelurahan itu.

Pernah suatu saat aku diajak ke rumah, diajak makan lagi (alhamdulillah rejeki). Beliau bertempat tinggal di Makassar yang berbatasan dengan Maros. Jarak tampuhnya tidak jauh dari kantor sampai kerumah + 30 menit.

Setelah hal itu kami tetap berkomunikasi, pernah aku disuruh ke rumah. Berhubung ada waktu longgar aku sempatkan kesana. Kalau aku sudah niat mah, insyaalloh akan sak pol kemampuan.
Sebelumnya aku menghubungi orangnya kalau mau kesana. Tapi tidak ada balasan. Karena aku sudah tahu rumahnya, aku tetap berangkat. Ternyata ooo ternyata, jalur dari maros ke Makassar berbeda dengan Makassar Kota ke rumahnya beliau. Akupun bingung, telepon ke beliau tidak diangkat-angkat. Naik angkot yang seharusnya 2 kali menjadi 4 kali. Bertanya ke supirnya angkot aku tidak tahu nama jalannya. Seingatku ada Hotel/Rumah Sakit. Supir angkotnyapun bingung olehku. Akupun akhirnya turun di tempat yang tidak jelas.

Tetap terus aku telepon. Alhamdulillah akhirnya diangkat. Ternyata oleh istrinya, karena HP beliau dibawa oleh istrinya. Orangnya minta maaf padaku dan akupun diberitahu alamatnya. Alhamdulillah Alloh paring pertolongan.

Akhrinya ku Bertanya pada sopir angkot, eh ternyata kelewatan. Akhirnya aku putar haluan. Naik angkot arah kembali. Dan orangnyapun lupa memberhentikan aku. Ruwet ya.. turun, terus naik angkot lagi. Alhamdulillah akhirnya sudah hampir sampai. Saat jalan pelan-pelan ada orang naik motor kasih tumpangan, alhamdulillah jadi lebih mudah. Sampai deh. Ngombrol2 dengan keluarga dan dikasih makan lagi. Memang rejeki..

2012 go to Bandung..
Hampir sama dengan cerita di atas. Memang aneh aku orangnya. Ndak jelas.

Februari 2013
Kali ini kerumah temanku yang ada di Bandung. Tidak tahu alamatnya tapi namanya orang ingin tahu ya bertanya tho biar tahu. Singkat ceritanya aku bertanya, tapi lama dikasih tahu. Naik angkot lagi, kali ini agak jauh jaraknya. Yang seharusnya 3-4 kali naik angkot eh malah 6 kali. Alhamdulillah itupun diberi petunjuk oleh Alloh.

Memang obat dari kebodohan adalah Bertanya. Karena jika tidak bertanya akan tersesat dan bahkan bisa menyesatkan diri sendiri..hehe.. jangan malu untuk bertanya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amal Sholih, Jangan Lupa Meninggalkan Pesan ^_^