Selasa, 29 Januari 2013

JANGAN BOSAN


INILAH KEHIDUPAN DI DUNIA

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  besabda :
addunya sijnul mukmin wa jannatul kafirin
”Dunia penjara bagi orang Mukmin dan Surga bagi orang kafir.”(HR. Muslim)

“ Sekiranya kehidupan dunia ini disisi Allah sebanding dengan salah satu sayap lalat, maka Allah tidak akan menuangkan walau seteguk minuman kepada seorang kafir “ (Shahih Sunan at-Tirmidzi).

“ Demi Allah, kehidupan dunia jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat hanya seumpama jika seseorang diantara kalian memasukkan ujung jari telunjuknya kedalam lautan, maka perhatikanlah tetesan yang kembali kedalam lautan tersebut “ (HR. Muslim).

Maka kehidupan dunia jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat, dengan masa kehidupan dunia yang sangat ringkas dan kelezatannya yang akan sirna sementara keabadian kehidupan akhirat dengan segala kelezatan serta kenikmatannya hanyalah seumpama setetes air yang menetes dari jari telunjuk dihadapan lautan yang luas.

Inilah dunia... Seperti yang telah dijelaskan oleh hadits nabi. Bahwa dunia ini adalah fana, tidak berharga, hina. Jadikan dunia ini ladang beramal sholih buat kita. Dan jangan pernah bosan untuk beramal sholih di dunia untuk bekal nantinya.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. 3:14)

Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah; Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. 3:15)

Namun perlu diketahui bersama bahwasanya manusia kebanyakan telah dibutakan oleh dunia. Memang kita kita boleh meninggalkan dunia. Karena tanpa dunia kita bisa apa coba. Hanya saja jangan samopai kita terlalu cinta akan dunia. Sehingga lebih mementingkan urusan dunia dibandingkan Akhirat yang kekal abadi..sungguh ironi..
Kehidupan sehari-hari begitu-begitu saja
bangun, mandi, sekolah/kuliah, makan, minum, nonton, tidur dll
terulang, terulang dan terulang lagi
sampai bingung mau bikin apa coba
Bosan
..(keluh beberapa orang yang pernah ku dengar)


Kadang kita selalu merasa bosan menjalani aktivitas harian yang itu-itu saja. Merasa jenuh dan merasa bahwa hidup kita begitu hampa setiap harinya melakukan aktivitas-aktivitas yang sama. Kadang kita juga merasa bahwa hidup kita begitu datar dengan aktivitas-aktivitas yang tidak berubah, hal-hal yang sama selalu kita lakukan, dan tidak juga menemukan sesuatu yang dapat mengatasi kebosanan itu. Nah, untuk mengatasi rasa bosan dalam keseharian kita, ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda dalam mengatasi rasa bosan. Ini dia:

1. Lakukan Hal Baru
Hal utama yang membuat kita selalu merasa bosan adalah keseharian kita yang diisi dengan hal-hal yang sama setiap harinya. Sehari-hari melakukan aktivitas yang itu-itu saja membuat kita selalu merasa bosan. Karena itu, coba lakukan hal baru. Hal baru yang dimaksudkan disini adalah hal yang sebelumnya tidak biasa Anda lakukan. Misalnya, keseharian Anda yang lebih sering diisi dengan kesibukan sekolah/kuliah, menuntut ilmu dengan aktivitas harian lainnya yang sudah menjadi jadwal tetap keseharian Anda, tambahkan hal baru ke dalam jadwal harian Anda yang senang Anda lakukan. Contohnya seperti menambahkan jadwal untuk sekedar ber-olahraga ringan seperti jogging atau pun senam setiap pagi sebelum Anda memulai aktivitas atau pun setiap sore setelah Anda pulang dari sekolah atau pun kampus. Intinya, lakukan hal baru yang Anda suka dan mampu Anda lakukan dalam keseharian Anda untuk mengatasi rasa bosan dalam keseharian Anda. Refresing itu perlu. Asal bermanfaat buat kita.

2. Kembangkan Bakat Yang Ada
Kebanyakan kita mungkin tidak tahu betul apa-apa saja bakat yang sebenarnya telah tumbuh dalam diri kita. Misalnya bakat dalam berolahraga, bakat dalam mengaji, menulis, melukis, dan sebagainya. Mungkin dari semua yang telah disebutkan tadi, Anda pasti menyukai dan mampu melakukan salah satu atau beberapa dari hal-hal tersebut. Kalau Anda suka dan mampu qiroah, kembangkan-lah bakat Anda dalam belajar melagukan al-qur’an atau mungkin dalam hal lainnya. Misalnya Anda suka dan mampu bermain sepakbola, menulis di blog, melukis pemandangan, berbicara, dan sebagainya maka kembangkan-lah hal-hal tersebut karena mungkin disitu-lah bakat Anda. Jadi, kembangkan bakat yang ada dalam diri Anda sehingga Anda menjadi terbiasa dan mungkin ahli dalam setiap bakat yang Anda punya. Kembangkan bakat yang ada dalam diri Anda dapat mengatasi rasa bosan yang Anda alami dalam keseharian. Apalagi anda berbakat untuk melakukan amalan-amalan andalan yang akan menjadi bekal anda untuk Akhirat nanti. Tingkatkan, tingkatkan dan tingkatkan. Insyaalloh tidak akan bosan, yang penting dengan tulus dan ikhlas melakukannya. 

3. Cari Suasana Baru
Suasana yang begitu-begitu saja merupakan salah satu penyebab utama timbulnya rasa bosan. Cari suasana baru misalnya pergi ke tempat-tempat yang sebelumnya jarang atau tidak pernah Anda kunjungi sebelumnya, belajar sesuatu yang baru. Suasana baru sangat dapat diharapkan dan menjadi salah satu cara untuk mengatasi rasa bosan. Suasana baru dapat menyegarkan pikiran, memberikan ketenangan dan kenyamanan, serta segala hal lain yang membuat keseharian kita lebih bervariasi ketimbang melakukan aktivitas yang sama setiap harinya. Cari suasana baru merupakan cara lain dalam mengatasi rasa bosan yang ada.

4. Jangan Tinggalkan Hobi
Kita semua pasti memiliki hobi. Apapun hobi yang kita punya pasti merupakan hal yang kita sukai. Agar Anda tidak merasakan kebosanan dalam aktivitas-aktivitas harian Anda, jangan pernah tinggalkan hobi Anda. Hobi yang kita punya adalah sarana untuk mendapatkan kesenangan dan pasti enjoy dengan hobi yang kita punya. Apalagi hobi anda mengaji, mendengarkan nasihat, maka cari ilmu sebanyak-banyaknya, jangan pernah lewatkan kesempatan untuk mendengarkan nasihat. Bila Anda hobi berolahraga, lakukanlah olahraga apapun yang Anda sukai dan jangan tinggalkan hobi yang Anda punya asal jangan hobi dalam hal yang negatif dan melanggar aturan. Cara lain dalam mengatasi rasa bosan dapat Anda lakukan dengan hobi-hobi yang Anda punya dan jangan tinggalkan hobi-hobi Anda tersebut.

5. Cintai Aktivitas Yang Dilakukan
Kadang kita merasa bosan menjalani aktivitas karena kita tidak mencintai aktivitas yang dilakukan. Kadang kita melakukan aktivitas karena ada kata terpaksa dalam pelaksanaannya. Aktivitas dapat terasa menyenangkan bila kita menyukai apa yang kita lakukan. Maka, cintai aktivitas yang dilakukan. Bahaya kan seandainya anda bosan untuk makan, bisa mati nanti, hehe. Yang lebih berbahaya lagi kalau anda bosan untuk beribadah kepada alloh. Padahal itu merupakan tugas poko kita di dunia ini. Mari ayo kita Mencintai aktivitas yang dilakukan berarti kita senang dan nyaman dalam menjalani setiap aktivitas dalam keseharian kita. Kata bosan itu pun dapat diatasi bahkan dilenyapkan bila kita bisa mencintai aktivitas yang kita lakukan. Senang dengan aktivitas yang dilakukan, nyaman dengan aktivitas tersebut, dan bangga dengan aktivitas yang dilakukan berarti kita tidak akan bosan dengan aktivitas keseharian kita. Dengan mencintai aktivitas yang dilakukan berarti kita mampu mengatasi rasa bosan.

Pada intinya kita tinggal mengatur hati ini agar selalu “nrimo” –qana’ah-  husnudzon kepada Alloh. Insyaalloh hidup ini akan terasa nikmat dan mantap.


Sahabatku,
Marilah sama-sama kita jadikan kehidupaan di dunia ini sebagai medan untuk kita beramal dan menyediakan persiapan kita menuju alam akhirat. Tidak mungkin kita akan tenang dan berbahagia apabila membawa bekalan yang sedikit dan tidak berkualitas pula apabila menuju perjalanan yang jauh yaitu ke alam barzakh dan alam akhirat. Janganlah sia-siakan masa, umur, tenaga dan kekayaan  yang kita miliki tanpa kita buat bekal kita di sana, ketika itu apa yang akan menjadi pertukaran adalah amal-amal soleh, amal ibadah, amal kebajikan yang kita lakukan di dunia ini semata-mata karena Allah SWT. Renungkanlah dan bertindak segera tanpa ditangguh-tangguhkan lagi.

Mulai sekarang, persiapkan dirimu. Cari bekal sebanyak-banyaknya. Banyak-banyaklah belajar dan beramal shalih. Tingkatkan iman dan ketakwaanmu. Bersemangatlah menghadiri majelis-majelis ilmu.
Jangan pernah bosan dan jemu.

Minggu, 27 Januari 2013

Sebelum Engkau Halal Untukku

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah, Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.

`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya Rabbal'alamin.

“Maukah anti menantikan ana, ukhti? Ana pasti akan segera melamar setelah selesai kuliah” ujar seorang ikhwan dibalik hijab internet. Tak ada jawaban, sepertinya akhwat di sebrang sana sedang menimbang-nimbang.

“Tapi kalau antum justru memilih orang lain gimana? Nanti ana nunggu lama ternyata antum nggak kunjung datang.”Akhwat ini masih berpikir yang masuk akal, belum dibutakan.

“Nggak ukhti, andai anti tahu harapan ini begitu besar. Tapi tak mengapa kalau anti nggak menunggu ana, mungkin anti bukan jodoh ana. Semoga saja ana mendapatkan jodoh seperti anti, karena hanya anti yang ana harapkan untuk jadi ummi dari anak-anak ana kelak,” aku sang ikhwan.

Luluhlah sudah mata dan hati sang akhwat dengan kata-kata pujangga, berhasilah sudah mereka membuat janji angan-angan yang tak pasti. Atau jangan-jangan itulah daya tarik syetan untuk mengawali sebuah hubungan yang  memuakkan.

Lain lagi dengan seorang akhwat yang sedang terlihat bersedih juga dibalik hijab Internet.

“Mas, yakinlah aku akan menanti kedatanganmu. Aku akan menunggumu menyelesaikan kuliahmu,”aku sang akhwat sendu.

“Aku yakin adik mampu, tapi banyak hal yang perlu pikirkan selain menanti kehadiranku. Laki-laki mana yang nggak senang kalau dinantikan kehadirannya. Cuma, kau berhak untuk tidak menantikanku ukhti. Kau tau, aku tak ingin terbebani rasa penantian, dimana ketika kau dan aku nggak berjodoh, mungkin akan terasa sakit,” balas seorang ikhwan disebrang sana.

“Tapi aku..”

“Afwan dik, aku nggak mau memberimu harapan apa-apa dan aku juga nggak berharap terlalu banyak padamu. Dan maaf sekiranya hubungan ini, kau anggap sebagai harapan. Plis, jangan menantiku. Kau pun berhak bahagia, menantiku bukan pilihan untuk bahagia, karena semua masih gelap di depan sana.”

Aku memang mencintaimu tapi aku juga berhak berharap ada cahaya di kegelapan. Tapi kau benar mas, tak ada kepastian di depan sana, karena aku dan kamu tak pernah tahu siapa jodoh kita kelak. Sedangkan harapan hanya keinginan manusia yang sering kali disusupi syetan. Ya, mungkin syetan tengah menyusupi hatiku dengan nafsu yang tak pernah aku sadari. Andai semua laki-laki paham arti penantian.

Ya, andai semua laki-laki paham betapa beratnya rasa penantian yang kadang terasa amat panjang, dan tak jarang di akhir penantian ternyata menyakitkan.

Aku nggak mau membahas siapa yang salah atau siapa menanti siapa, yang ingin aku bahas ketika kamu memberikan harapan untuk sebuah penantian, benarkah kamu akan mampu mewujudkannya?

Menanti hanya teori yang terlihat begitu mudah, tapi faktanya nggak semudah membalikkan telapak tangan. Wajar kok, kalau setiap insan merindukan pendamping, menanti-nanti saipakah yang akan menjadi jodoh seumur hidupnya. Hanya saja akan menjadi nggak wajar ketika sebuah penantian menjadi bagian dari sebuah permainan.

Permainan dua insan yang belum halal saling menanti dalam ketidakpastian, karena katanya cinta, katanya sayang, katanya dan katanya lagi dengan berbagai alasan, jadi nekat untuk tetap berjalan di lorong yang nggak pernah tahu dimana dan kapan sampai ujungnya. Dan kamu tahu, bagian ini lah yang paling disukai syetan.

Karena dianggap saling menanti, pacaran berbungkus ta’aruf pun jadi, maksiat sudah nggak pernah dianggap lagi, pokoknya terobos halang rintang sekalipun melanggar syariat. Syetan tengah bekerja begitu mudahnya karena hatimu sudah nggak ada pelindungnya. Yang penting menyenangkan, padahal kamu nggak pernah tahu apa yang akan menantimu di depan.

Benarkah jodohmu adalah dia yang kamu nantikan, setelah sekian lama kamu hanya saling sapa dengan obrolan sok manis, sok perhatian. Sayangnya, banyak dari mereka hanya ingin menggoda saja, bahkan cuma ingin menunjukkan kehebatan mereka dalam takluk menaklukkan. Dan bisa saja kamu menjadi salah satu korbannya.

Mendingan kamu menantikan jodoh pilihan Allah Subhanahu Wa Ta’ala daripada hanya menantikan ketidak pastian, iya kalau dia ternyata jodohmu, kalau bukan? Penantian panjang yang sia-sia kan? Bersabarlah cantik,penantianmu tak akan pernah sia-sia jika kau pasrahkan pada-Nya.

Bolehlah kalau kamu bilang itu salah satu ikhtiar, tapi pikirkanlah apakah tak ada ikhtiar yang lain sampai kamu rela menantinya? Bila itu bagian dari ikhtiar, kamu dan dia nggak akan menunda-nunda untuk segera menikmati kehalalan, bukan menikmati yang sebaliknya walaupun terlihat menyenangkan.

Cantik, menantilah di jalan yang diridhio Allah dan Dia akan menuntunmu pada  penantian yang tak akan pernah menyakitimu. Hentikanlah untuk berharap pada kekosongan, yakinilah jika dia memang serius untuk menjalani sebuah hubungan, dia akan melamarmu bukan memberimu angan-angan. Sadarilah, jangan ragu menolak jalan yang nggak di ridhoi-Nya.

Ikhwan, kau sangat tahu banyak wanita sedang menanti kehadiranmu. Jangan kau manfaatkan kelemahan mereka sebagai pelampiasan kehebatanmu dalam menaklukkan mereka. Bukankah kau ingin mendapatkan wanita shalihah yang akan melahirkan generasi Rabbani yang memanggilmu ‘Abi’? Bagaimana mungkin kau akan mendapatkannya jika kau masih meruntuhkan harapan wanita-wanita yang sedang galau akan jodohnya? Janji Allah pastilah benar, bila kau mensholehkan diri, insyaallah kau pun akan mendapatkan yang sebanding denganmu.

Jikalau sesuatu dimulai dengan yang tidak baik maka hasilnya pun akan jauh dari kata baik, namun jika sesuatu dimulai dengan yang baik sesuai syariat yang Allah berikan, insyaallah akhirnya pun pasti membuatmu tersenyum cantik :)

SEMOGA BERMANFAAT ♥

Hak cipta adalah milik Allah SWT semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya


sumber: Sebelum Engkau Halal Untukku

Jumat, 25 Januari 2013

HADIAH UNTUK GURUKU


Menurut istilah syar’i, maka hadiah ialah menyerahkan suatu benda kepada seorang tertentu agar terwujudnya hubungan baik dan mendapatkan pahala dari Allah tanpa adanya permintaan dan syarat. Hadiah juga merupakan pemberian kepada orang lain sebagai penghargaan atau penghormatan.

Perlu diketahui juga istilah-istilah lain yang hampir sama pengertiannya dengan hadiah, pada intinya adalah memberikan sesuatu kepada orang lain. Yaitu adalah hibah, hadiah, pemberian (athiyah) dan shadaqah. Diantara empat perkara tersebut yang membedakan adalah niat, orang yang diberi dan apa yang diberikan.

Shodaqoh adalah pemberian kepada orang lain hanya mengharapkan pahala Akhirot, tanpa mengharap balasan dari orang yang diberi, diberikan kepada seseorang yang membutuhkan dan dalam rangka mencari wajah Allah Ta’ala. Sedangkan hadiah diberikan kepada orang yang fakir ataupun orang kaya, dan diniatkan untuk menghargai atau menghormati, meraih rasa cinta dan membalas budi atas hadiah yang diberikan (sebelumnya). Dan terkadang pemberian hadiah itu juga bertujuan untuk mencari wajah Allah. Adapun hibah dan athiyah, hibah adalah pemberian kepada orang lain tanpa meminta imbalan dan yang ditujukan untuk menambah rasa cinta dan kasih sayang (umumnya berupa sesuatu yang istimewa / berharga / permanen) sedangkan athiyah adalah pemberian kepada orang lain orang tanpa mengharapkan balasan dan sifatnya lebih umum daripada hibah, hadiah maupun shodaqoh.


Ahad, 20 Januari 2013
Sebagai peserta didik pada waktu itu aku punya tugas JAGA BARAK. Salah satu kewajiban dalam sekolah kedinasan. Ya bisa dikatakan sebagai “office boy”,hehe. Diwaktu pagi menghidupkan lampu, membangunkan teman, mengeluarkan capstok (tempat jemuran pribadi) 1 barak, membuang sampah, menyapu dan mengepel. Asik, seru, menyenangkan dan tentunya melelahkan.
Matahari sudah mulai nampak, barak terlalu luas, ada kumpul jam 8 lagi, kewajiban belum selesai. Hemmmmm.

08.30 WIB
alhamdulillah akhirnya selesai juga. Akupun mandi, setelah mandi aku menyempat-nyempatkan melakukan yang sudah biasanya kurutinkan.

09.00 WIB
aku turun kebawah untuk kumpul. Rencananya sih acara makan-makan karena syukuran Kami (tingkat 4) telah diangkat menjadi pegawai. Sehubungan dengan belum makan pagi juga akupun semangat. Lapar tau.. Akupun teringat waktu itu ada Ngaji jam 9.30. akupun jadi tergesa-gesa. Setelah makan akupun langsung pamit, SMP (setelah makan Pulang) hehehe.

Isu-isu tidak ada pesiar, kamipun bingung keluar atau tidak. Karena tempatnya jauh dan waktu yang tidak memungkinkan, kamipun akhirnya tidak jadi keluar :’(

Tapi tidak putus asa akupun tetap memanfaatkan waktu luang itu untuk hal-hal yang bermanfaat. (Ayo teman jangan sampai waktumu tidak bermanfaat)

12.00 WIB
Ding dung ding dung
“pengumuman ditujukan kepada satuan wasana praja, pesiar dilaksanakan setelah makan siang menggunakan pakaian dinas pesiar (PDP). Sekali lagi ditujukan kepada satuan wasana praja, pesiar dilaksanakan setelah makan siang menggunakan pakaian dinas pesiar.”

Alhamdulillah. Akupun makan langsung menggunakan (PDP) karena sudah ku siapkan dari tadi pagi. Rencanakupun membeli barang-barang yang akan kubungkus rapi yang insyaalloh akan kuberikan kepada guruku untuk penghargaan dan penghormatanku atas semuanya yang telah diberikan kepadaku. Semoga manfaat dan Barokah. Aamiiiin. Oleh karena aku mau beli barang-barang nanti ketika pesiar. Makanya aku berharap ada pesiar, dan Allohpun mengabulkannya. Alhamdulillah

14.00 WIB
Aku Pesiar mencari barang-barang untuk Hadiah Guruku

Hadiah dalam kehidupan antar individu dan komunitas manusia memiliki pengaruh yang signifikan untuk terwujudnya ikatan dan hubungan sosial. Dengan hadiah, terwujudlah kesempurnaan untuk meraih kecintaan, kasih sayang, sirnanya kedengkian, dan terwujudnya kesatuan hati.

Hadiah merupakan bukti rasa cinta dan bersihnya hati, padanya ada kesan penghormatan dan pemuliaan. Dan oleh karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menerima hadiah dan menganjurkan untuk saling memberi hadiah serta menganjurkan untuk menerimanya.

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
“Hendaknya kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al Bukhari)

_________________________________________________________________________
Bingung mau cari dimana barang ini? tidak tahu tempat, tidak ada kendaraan pribadi waktunya singkat lagi. Kalau sudah niat, ya tetap diusahakan sak pol kemampuan. Satu demi satu barang itu akhirnya kuperoleh. Apalagi yang Cuma di depan kampus.

Tapi barang yang tidak pernah ku beli sebelumya disini membuatku bingung. Malu bertanya, Tapi tetap aku beranikan diri ini. Toh juga ndak kenal.

“teh mau tanya, Kalau cari “barang ini” dimana ya?”
      “oh, di dekat UNPAD (Universitas Padjajaran) ada sepertinya, disana lebih murah”
“terima kasih teh” (dimana itu??) Dalam benakku menggerutu

Langit semakin mendung, Akhirnya aku ke kos-kosan karena di dekat sana ada juga barang yang mau kubeli.
Rintik-rintik hujanpun datang. Aku berganti pakaian “preman” agar lebih aman dan nyaman. Walaupun hujan tidak jadi rintangan..

Singkat cerita . . .
Aku naik angkot untuk mencari 2 barang lagi. Ku tengok kanan dan kiri. Ada swalayan, mall, toko, pasar coba ku masuki. Aku bertanya kesana kesini. Alhamdulillah ada tempat yang berjualan. Aku bertanya, bernegosiasi, memilih, menawar. Sampai-sampai ditanya, dinasihati. Malu banget. Akupun hanya bisa tersenyum lebar. Namun hari itu kurang 1 barang yang kudapatkan. Rencananya sih mau langsung dibungkus dan dikirim. Tapi, Alloh berencana lain.
***
Disunnahkan membalas pemberian hadiah dengan yang semisalnya atau dengan sesuatu yang lebih afdhal dari hadiah tersebut, maka apabila dia tidak mampu untuk membalasnya, hendaknya dia menyanjung sang pemberi hadiah dan mendoakan kebaikan untuknya dengan ucapan, “Jazaakallahu khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan),”.

dari Usamah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang diberikan sesuatu kebaikan, lalu dia ucapkan ‘Jazakallahu khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)’ kepada orang yang memberi kebaikan. Maka sungguh dia benar-benar telah berterimakasih kepadanya.” (HR. At Tirmidzi)

Dari hadits ini nampak jelas bagi kita bimbingan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam di dalam membalas pemberian hadiah dengan semisalnya dan bahwasanya sudah sepantasnya berterimakasih kepada si pemberi hadiah, memujinya dan mendo’akan kebaikan untuknya, dikarenakan tidaklah dikatakan bersyukur kepada Allah, orang yang tidak berterimakasih kepada manusia.
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

Tidak bersyukur kepada Allah, siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad)


Kamis, 24 Januari 2013
Libuuuuuuuuuuuuur
Tanggal merah. Kamipun ikut libur. Alhamdulillah ada pesiar bagi Nindya dan Wasana Praja Putra. Akupun Memanfaatkan waktu untuk mencari barang yang kurang.

Alhamdulillah akhirnya dapat. Tinggal dibungkus deh, lalu dikirim.

Jum’at, 25 januari 2013
Setelah Jum’atan aku bungkus dan kirim.


_________________________________________________________________________________
Jum’at, 4 januari 2013
jum’at, 11 Januari 2013 ???
Jum’at, 18 januari 2013
Jum’at, 25 Januari 2013





Kamis, 24 Januari 2013

TA’ARUF


Salah Satu Adegan Dalam Pagelaran Drama

Jika kehidupan di dunia ini diibaratkan sebuah pagelaran drama, kita adalah para pemain yang memiliki karakter dan dapukan masing-masing. Improvisasi diperbolehkan asalkan tidak menyimpang dari naskah yang sudah digariskan / diberitahukan / diarahkan / ditunjukkan oleh sutradara (ALLOH Subhanahu Wa Ta’ala lewat Al-Qur’an dan Al-Hadits). 

Yang menjadi pertanyaan sekarang ????? 
Bagaimana kita bisa menjadi seorang aktor / Pemain yang ahli dan berperan benar jika tidak ada teladan sebelumnya.....

Untuk itulah Alloh menyiapkan Rosululloh Sholallohu ’Alaihi Wasalam untuk diikuti lewat sunahNya.
Kita pun diberikan batas waktu pementasan di panggung kehidupan dengan rentang waktu dari lahir sampai ajal menjemput.  Ada yang Cuma beberapa menit, jam, hari, pekan, bulan, tahun tampil di panggung pementasan. Namun ada pula yang tidak tahu berapa lama dia tampil (lupa kali ya ???). 

Ada yang berperan banyak (Fastabikul Khoirot), sedang-sedang (Muqtasidah), dan adapula yang menganiaya dirinya sendiri (Dolimunafsi). Tentu kita sebagai pemain yang melakukan peran tersebut. Harusnya kita bisa melakukan peran yang banyak, untuk lebih banyak pula mendapat reward dari Sutradara nantinya.

Adegan yang biasanya dinanti oleh para MUDA-MUDI adalah pementasan membina rumah tangga, yang sebelumya harus diawali dengan yang namanya ta’aruf.

Eiiittssssss, apa itu ta’aruf. Bisa dimakan gag ya??? (kayak makanan saja)
Jangan menyalah artikan ta’aruf nah. Sangat berbeda dengan yang namanya PA-CA-RAN. Masih ingatkan nasihat dari pembina MUDA-MUDI kita, bahwa didalam Al-Qur’an tidak ada yang namanya P.A.C.A.R.A.N. dan Beliau juga berpesan bahwa NIKAH muda itu lebih mulia daripada P.A.C.A.R.A.N.  “ NIKAH YES PACARAN NO !!!” jadi mau tunggu apalagi para MUDA-MUDI.. Ayooooooooo Buruan, jangan sampai ketinggalan (menyesal lho nanti)


“Kembali ke ------ NASKAH”
SO..perlu dijelaskan apa itu ta’aruf..
Makna asli yang terkandung dalam Al-Quran, surat al-Hujurât [49], ayat 13: “Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku li ta‘ârafû (supaya kamu saling kenal). Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Ta’aruf adalah sebuah adegan yang dipentaskan oleh 2 oknum atau lebih yaitu MUDA dan MUDI, dengan bantuan aktor figuran sebagai perantara untuk meluruskan tujuan dan niat MUDA MUDI tersebut. Yang mana Ta’aruf merupakan media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan dan pendekatan (PdKt kaleee) terhadap calon pasangan supaya saling mengenal. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting. Ingat.. ingat bukan untuk main main ya..

Nah…
Berarti masalahnya sekarang ada pada bagaimana cara kita menjelaskan calon pasangan untuk percaya dan yakin dengan kita ?
Bingung,  malu, pusing... gimana caranya ?
Nyantai aja, semua itu telah diatur dalam QUR’AN  HADITS  kok, karena caranya bisa dengan proses ta’aruf.

Apa sih yang harus dilakukan dalam ta’aruf ? (kita bisa lihat tips-tips berikut ini)
Ta’aruf sering diartikan ‘perkenalan’, kalau dihubungkan dengan pernikahan maka ta’aruf adalah proses saling mengenal antara calon laki-laki dan perempuan sebelum proses pernikahan. Karena itu perbincangan dalam ta’aruf menjadi sesuatu yang penting sebelum melangkah ke proses berikutnya. Pada tahapan ini setiap calon pasangan dapat saling mengukur diri, cocok gak ya dengan dirinya.
Tanpa perlu berpanjang lebar, langsung ja yuk kita ngomongin apa yang kudu dipersiapkan sebelum memulai ta’aruf ???

1. Niat
Melaksanakan ta’aruf niatkanlah karena Allah Subhanallohu Wa Ta’ala. Berdasarkan dalil, Dari
Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
Ayo niatkan nikah karena alloh. Biar alloh memberikan kebarokahan dalam pernikahan itu.

 2. Kriteria calon pasangan
kalau kita sudah siap untuk menikah, tentukan dulu kriteria pasangan kita. Tentunya yang harus paham agama ya, berakhlakul karimah, dan mandiri (kayak target bapak imam ja). Kalau masalah cantik, kaya dan sebangsanya itu mah relatif.

3. Kesiapan diri (mental dan fisik) dan materi
Tidak semua orang menilai dari materi kok. yang penting disini niat kita.
Kan Allah telah berjanji :" menikahlah kalian maka kalian akan menjadi kaya." (hmm.... kaya tidak harus diukur dari sisi materikan?)
Tapi insya Allah jika tekun, berusaha dan tidak hanya berdiam diri maka insya Allah akan menjadi kaya. Setidaknya kaya hati lah, yang diliputi dengan sifat sabar, qona’ah dan tawakal.

4. Usaha dan Do’a
Setelah tahap-tahap diatas dilalui, yang harus ditambah yaitu usaha. Perbaiki dan jaga kualitas ibadah kepada Allah Subhanallohu Wa Ta’ala. Karena Allah Subhanallohu Wa Ta’ala “pemegang kunci” keberhasilan hidup kita. Sering2 introspeksi diri tentang step2 atau langkah2 yang akan dipilih nanti, dimana biasanya ujian akan semakin berat ketika memasuki step ta’aruf dan setelahnya, harus banyak belajar seni jaga hati gitu. Dan jangan lupa berdo’a. Karena yang bisa merubah qodar hanyalah do’a.

5. Tawakal
Hal Yang terakhir dilakukan adalah Menyerahkan semuanya kepada Alloh, jika memang jodoh insyaAlloh tidak akan kemana. Kalau bukan jodoh InsyaAlloh ada yang lain yang lebih baik. Husnudzon saja kepada Alloh. Alloh Maha Mengetahui.

INGAAAAAAAT!!!
Pementasan diatas adalah sebagian dari skip yang sudah dibuat (qodar). Dan tetap ingatlah dalil yang menunjukkan bahwa kita hidup di panggung pementasan ini untuk mengabdi kepada sang sutradara (ALLOH subhanahu wa ta’ala) “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah  kepada-Ku” (Adz-Dzariyat : 51) Ayat 56

Karena Di akhir pertunjukan Sang Sutradara yang Maha Adil memberikan ganjaran atas performa yang kita tunjukkan saat pementasan berlangsung yang dibuktikan dengan video yang diputar ulang dan ditonton seluruh pemain lengkap dengan penonton seluruh dunia. 

Ada pemain yang dimurkai karena terlalu fokus pada properti, ada pula yang penjilat, Cuma ingin dikenal banyak penonton, banyak melakukan deviasi. Tanpa memperdulikan arahan dan petunjuk sutradara sampai lupa perannya. Maka ganjaran baginya adalah menginap gratis di “JAHIM COTTAGE, HUTHOMAH COTTAGE, JAHANNAM COTTAGE  dan COTTAGE-COTTAGE yang lain”.  

Sebaliknya, ada pemain yang sangat sadar dengan perannya, memberikan performa terbaiknya dengan mengikuti contoh-contoh pemain terbaik yang telah ada dengan arahan sutradara yang termaktub dalam skrip indahnya. Hubungan komunikasi dan kedekatan dengan sutradara pun setiap waktu dijaga agar sang sutradara semakin senang dan mencintainya. Sang sutradarapun bukan hanya memberikan kasih sayangNya, namun juka menyediakan bonus berupa penginapan abadi “HOTEL DARUSSALAM, HOTEL FIRDAUS dan masih banyak HOTEL-HOTEL yang lain”.

Penulis mengajak kembali kepada pembaca untuk menata hidup kita masing-masing untuk masa depan yang abadi, semoga kita masuk surga dan selamat dari neraka. Dan Semoga kita segera dipertemukan dengan pasangan hidup, dikumpulkan dalam kebahagiaan, keharmonisan, keromantisan, kerukunan, kekompakan, dan kebarokahan yang tak putus-putusnya mengisi rongga kehidupan rumah tangga.

 Kalaupun nanti ada air mata yang menetes, semoga itu adalah air mata kebahagiaan, tanda kesyukuran kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena Ia telah memberikan pasangan hidup yang selalu bersama mengharap keridhoan-Nya, aamiiiiiin.

بارك الله لك