12 Agustus 2009
Pertamakali ku memasuki sebuah
gerbang yang gagah di sebuah Perguruan Tinggi Kedinasan. Tes lanjutan untuk
tetap bertahan disana. Alhamdulillah semua dapat ku lalui walau dengan hati
yang kurang percaya diri.
24 Oktober 2009
Dikukuhkannya seluruh Praja IPDN
angkatan XX di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Seluruh Muda Praja (sebutan
bagi praja tingkat 1 di IPDN) mendapatkan reward IB (Ijin Bermalam) selama tiga
hari. Dengan pengalaman yang kurang, tanpa pikir panjang. Saya dan ketiga sokab
(saudara Kabupaten)-ku bermalam di rumah saudara sokabku Boby yang bertempat di
Kota Cimahi.
Singkat cerita, 3 hari berlalu
Penerimaan IB pukul 17.00 WIB. Kami
bersiap2 dari Kota Cimahi pukul 14.30 WIB pada hari itu. Prakiraan perjalanan
dari Cimahi – Sumedang hanya 1 Jam. Pertama kalinya keluar kampus, tanpa dengan
banyak pertimbangan kami menunggu Bus untuk perjalanan kembali ke kampus. Lama
kita menunggu, sekitar 1 jam baru ada Bus datang. Alhamdulillah, semoga tidak
terlambat (harapan di dalam hati). Hujan turun dengan derasnya, perjalanan yang
padat membuat bus merayap perlahan. Telat, telat, telat ini hati sudah berharap
cemas.
Jalan jongkok, “ Teriakan keras dari
Pengasuh” tangan di atas kepala, ”Tambahnya”
Push Up semuanya, kamipun langsung
bersiap diri untuk push up.
“ Kenapa Terlambat?” (bentak
pengasuh)
“Siap macet Pak”
“Alasan saja”
“Siap salah Pak”
“ Darimana kamu?”
“Jatim Pak”
“memalukan Korps Jatim saja, Push Up
lagi”
Kamipun turun (push up) dengan segara
3 tahun berlalu dengan begitu
cepatnya
3 Oktober 2012
Berawal dari ngerjain sokar (saudara
karesidenan) yang ulang tahun. sebut saja Ardi. Sekitar pukul 00.00 WIB saya
dan rekan-rekan se-kontingen jawa timur mengikatnya dengan tali rafia, kita
siram dengan air yang dicampur dengan sampah, nginang sampai baunya tidak
karuan.
Ikatan yang kurang kuat, membuat Ardi
bisa melepaskan ikatannya. Akhirnya diapun mengejar kami untuk membalas dendam.
Namun kamipun sudah bersiap untuk berlari. Alhamdulillah kami berhasil
menghindar dari serangannya.
Pukul 03.00 WIB
Mata yang belum mengantuk harus
dipaksakan tidur untuk melaksanakan kewajiban selanjutnya. Apukun berpesan
kepada teman untuk membangunkanku. Tapi ternyata dia juga kesiangan.
Pukul 05.10 WIB
“Bangun mas, bangun mas. Maaf ketiduran
aku.“ (Ucapan maaf dari temanku)
“tidak apa-apa mas” (jawabku pelan)
Akupun segera sholat subuh. Melihat
kondisi barak (asrama) yang sepi karena aerobik pagi dilaksanakan pukul 05.00
WIB akupun tidak berangkat aerobik pagi. Ini pertamakalinya aku tidak aerobik
pagi.
Yah, namanya rejeki. Dicek semuanya.
Pengasuhpun menghampiri di barak. Yang tidak aerobik kumpul di Plaza Gorontalo
(Lapangan disalah satu barak). Yang tidak kumpul dianggap IB.
Hukuman lagi, hukuman lagi.
Jalan jongkok, dari Plaza Gorontalo
sampai ke Barak NTB (kira-kira 500m lah). Setelah itu ramput kamipun dicukur.
Botak lagi, Botak lagi ungkap salah satu temanku. Walaupun capek, harus tetap
disyukuri. Jadikan pengalaman yang berharga.
Pesan penulis agar selalu mensyukuri
apapun yang terjadi. Karena dengan begitu Alloh akan Menambah nikmat keapada
Kita.
Berdasarkan firman Alloh ”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS.
Ibrahim; 7)
Berawal dari musibah yang memberi
berkah.
*Jangan terlalu gembira atas apa yang
diberikan padamu & jangan terlalu bersedih atas apa yang di ambil darimu
*Mari wujudkan bantuan sebagai solidaritas sesama umat manusia mudah-mudahan Alloh memberi kesabaran,kekuatan lahir dan bathin bagi saudara-saudara kita yang sedang mendapat musibah dan mudah- mudahan Alloh memberi pahala dan ganti yang lebih baik dari musibah yang dialami .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Amal Sholih, Jangan Lupa Meninggalkan Pesan ^_^