Kamis, 23 Agustus 2012

2 Anak Cukup

Tulisan ini terinspirasi saat praktek lapangan di  Kabupaten Sinjai (Sulawesi Selatan). Berawal dari dikumpulkannya satuan Nindya Praja (sebutan untuk tingkat 3 di IPDN) di Kantor Bupati Lama di Kabupaten Sinjai. Dimana Kantor Bupati lama dimanfaatkan untuk Badan Pemberdayaan Perempuan. Saat satuan Nindya Praja melaksanakan apel gabungan dari berbagai SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di belakang kami ada bis dinas yang bertuliskan AYO KB, 2 Anak Cukup. Kamipun sebagai praja yang belum pernah mengalami yang namanya nikah apalagi punya anak. Dan pencetus pertamanya saya, yang ingin memiliki banyak anak nantinya (biar banyak yang do’ain maksudnya) kan ada dalilnya
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim)

Jadi dengan tanpa berpikir panjang akupun punya guyonan
·         1 anak kurang
·         2 ANAK CUKUP
·         3 anak baik
·         4 anak amat baik
·         5 anak memuaskan
·         6 anak sangat memuaskan
·         7 anak cum laude
·         8 anak summa cumlaude
·         9 anak istimewa
·         10 anak / > sangat istimewa

So, sebenarnya KB (keluarga berencana) menurut versi saya bukan hanya 2 anak cukup. Namun keluarga yang direncanakan mulai dari rumah tangganya, pendidikannya, kesehatannya, apalagi Agamanya. Tidak masalah anak lebih dari 2. Yang penting kita siap untuk merencanakannya. Masalah rejeki alloh sudah mengaturnya. Ayo lebih banyakkan lagi GENERASI PENERUS yang faham agama, berakhlakul karimah, mandiri, Sehat dan Kuat. Caranya yang dengan menmproduksi banyak anak dan mendidiknya.
***

Untukmu Yang Berjiwa Hanif

Sebelum kita berpikir jauh dalam angan-angan
alangkah baiknya kita belajar dari hal kecil yang biasanya disepelekan
TAHUKAH KAMU?
Perjalanan 1000 mil diawali dengan langkah pertama
Pendirian gedung bertingkat berawal dari peletakan batu pertama
Tulisan berlembar-lembar berawal dari sebuah coretan yang tak berarti
Namun ???
Selama Perjalanan tidak selamanya kita temui jalan yang mulus. Mendirikan bangunan tidak selamanya cuaca cerah. Dan dalam penulisan tintapun kadang tak berjalan(1)..
Banyak liku-liku yang dihadapi. Kadang kita menemui hal yang ringan, kita menyepelekan. Bertemu hal yang berat akhirnya kualahan (2). Jika kita sudah tahu akhir tujuan (3). Yakinlah pertolongan selalu ada(4).
Kodrati manusia menginginkan kemudahan, selalu berkeingingan mendapatkan apa yang di inginkan tanpa perjuangan yang keras. Ketika tidak dapat apa yang telah diharapkan. Hanya keluh kesah yang ada (5). Penyesalan yang tiada guna.
Perlu kita sadari, bahwa hasil yang maksimal membutuhkan perjuangan yang maksimal pula. Masalah muncul untuk dihadapi dan diselesaikan, bukannya untuk diperpanjang dengan menghindarinya. Berputus asa dalam menghadapi masalah yang ada bukan solusi tepat untuk menyelesaikannya (6). Namun menyerahkan masalah tersebut kepada bukan ahlinya juga tidak karuan nanti hasilnya (7). So..cukuplah sang Pencipta yang menjadi pengatur kita. Kita tinggal mengikuti aturan dan cara mainnya.


1. Mengapa Perjalanan tidak selamanya kita temui jalan yang mulus?
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,”Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui oang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” [Surah Al-Ankabut ayat 2-3]
2. Mengapa Banyak liku-liku yang dihadapi?
Seramai-ramainya perang pasti akan selesai
Sederas-derasnya hujan pasti akan berhenti
Sekeras-kerasnya badai pasti akan berlalu
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya,”
[Surah Al-Baqarah ayat 286]
3. Dimanakah Kehidupan Yang Kekal Abadi? Inilah tujuan hidup yang akhir
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.
[Surah At-Taubat ayat 111]
4. Bagaimana Pertolongan Itu Datang?
 “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyu”
[Surah Al-Baqarah ayat 45]
5. Mengapa Kita Tak Selalu Dapat Apa Yang Aku Idam-Idamkan?
Tidak ada gading yang tak retak
Tidak ada mawar yang tak berduri
Tidak ada kertas putih yang bersih
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” [Surah Al-Baqarah ayat 216]
6. Kenapa Kita Tidak Boleh Berputus Asa?
 “……dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”
[Surah Yusuf ayat 12]
7. Kepada Siapa Kita Minta Pertolongan?
 ‘Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal.”
[Surah At-Taubat ayat 129]