Sebelum kita berpikir
jauh dalam angan-angan
alangkah baiknya kita belajar dari hal kecil yang biasanya disepelekan
TAHUKAH KAMU?
Perjalanan 1000 mil diawali
dengan langkah pertama
Pendirian gedung bertingkat berawal dari peletakan batu pertama
Tulisan berlembar-lembar berawal dari sebuah coretan yang tak berarti
Namun ???
Selama Perjalanan tidak selamanya kita temui jalan
yang mulus. Mendirikan bangunan tidak selamanya cuaca cerah. Dan dalam
penulisan tintapun kadang tak berjalan(1)..
Banyak liku-liku yang dihadapi. Kadang kita menemui
hal yang ringan, kita menyepelekan. Bertemu hal yang berat akhirnya kualahan (2).
Jika kita sudah tahu akhir tujuan (3). Yakinlah pertolongan selalu
ada(4).
Kodrati manusia menginginkan kemudahan, selalu
berkeingingan mendapatkan apa yang di inginkan tanpa perjuangan yang keras.
Ketika tidak dapat apa yang telah diharapkan. Hanya keluh kesah yang ada (5).
Penyesalan yang tiada guna.
Perlu kita
sadari, bahwa hasil yang maksimal membutuhkan perjuangan yang maksimal pula.
Masalah muncul untuk dihadapi dan diselesaikan, bukannya untuk diperpanjang
dengan menghindarinya. Berputus asa dalam menghadapi masalah yang ada bukan
solusi tepat untuk menyelesaikannya (6). Namun menyerahkan masalah
tersebut kepada bukan ahlinya juga tidak karuan nanti hasilnya (7).
So..cukuplah sang Pencipta yang menjadi pengatur kita. Kita tinggal mengikuti
aturan dan cara mainnya.
1. Mengapa Perjalanan tidak selamanya kita temui jalan
yang mulus?
“Apakah manusia itu
mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,”Kami telah beriman”, sedangkan
mereka tidak diuji?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang
sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui oang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” [Surah Al-Ankabut ayat
2-3]
2. Mengapa Banyak liku-liku yang dihadapi?
Seramai-ramainya perang
pasti akan selesai
Sederas-derasnya hujan pasti akan berhenti
Sekeras-kerasnya badai pasti akan berlalu
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai
dengan kesanggupannya,”
[Surah Al-Baqarah ayat 286]
3. Dimanakah Kehidupan Yang Kekal Abadi? Inilah tujuan
hidup yang akhir
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.
[Surah At-Taubat ayat 111]
4. Bagaimana Pertolongan Itu Datang?
“Dan mintalah
pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan
sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyu”
[Surah Al-Baqarah ayat 45]
5. Mengapa Kita Tak Selalu Dapat Apa Yang Aku
Idam-Idamkan?
Tidak ada gading yang
tak retak
Tidak ada mawar yang tak berduri
Tidak ada kertas putih yang bersih
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” [Surah Al-Baqarah ayat
216]
6. Kenapa Kita Tidak Boleh Berputus Asa?
“……dan
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa
dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”
[Surah Yusuf ayat 12]
7. Kepada Siapa Kita Minta Pertolongan?
‘Cukuplah Allah
bagiku, tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal.”
[Surah At-Taubat ayat 129]